Menggunakan font Helvetica dalam desain website atau aplikasi adalah pilihan cerdas bagi para desainer yang ingin menciptakan tampilan profesional dan mudah dikenali.
Salah satu font terpercaya di dunia desain grafis, Helvetica unik dan fleksibel sehingga cocok untuk berbagai konteks desain.
Pada artikel ini, kita akan membahas asal-usulnya, pengaruh besar perusahaan besar seperti Apple, serta fitur dan manfaat praktisnya.
Font Helvetica dirancang di Swiss pada tahun 1957 oleh Max Miedinger dan Eduard Hoffmann.
Awalnya dikenal sebagai "Neue Haas Grotesque", namun kemudian diubah menjadi "Helvetia", yang memiliki arti "Swiss" dalam bahasa Latin.
Pada tahun 1961, Perusahaan Linotype mengambil alih Neue Haas Grotesk dan mengubah nama perusahaan menjadi Helvetica.
Saat ini, Helvetica termasuk salah satu dari 36 font serupa yang tersedia dalam lebih dari 30 bahasa.
Ini adalah jenis font sans-serif neo-grotesk yang mendapat permintaan tinggi untuk desain yang sederhana setelah Perang Dunia II.
Di masa lalu, tipografi sering kali lebih cenderung pada dekoratif menggunakan font serif. Kesederhanaan Helvetica menjadikannya sangat cocok untuk zaman baru.
Setelah Lisensi diberikan kepada Xerox, Adobe, dan Apple oleh Linotype, Helvetica tersedia untuk digunakan dalam pencetakan digital dan menjadi sangat terkenal.
Apple dianggap sebagai salah satu pengguna font Helvetica yang memiliki dampak besar. Font tersebut tidak hanya menjadi pilihan utama Apple untuk materi promosi dan iklan, tetapi juga menjadi font default untuk banyak perangkat dan aplikasi mereka.
Secara khusus, Apple sering menggunakan font Helvetica Neue, yang memiliki desain yang lebih modern dalam keluarga font Helvetica.
Keberhasilan besar Apple di pasar elektronik juga turut meningkatkan popularitas Helvetica.
Namun, pada tahun 2015, Apple membuat keputusan mengejutkan dengan menggantikan Helvetica sebagai font utama mereka dengan San Francisco.
Baca Juga : 7 Font Modern Terbaik untuk Situs Website
Helvetica adalah jenis huruf yang menarik untuk dipelajari. Font ini menawarkan tingkat fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan banyak jenis huruf lainnya, terutama ketika mengakses berbagai jenis huruf.
Sifat sederhana Helvetica membuatnya cocok untuk kebutuhan profesional, sambil memberikan tampilan yang modern dan santai. Bahkan, font ini dapat memberikan kesan futuristik dalam lingkungan yang minimalis.
Gaya atau "nada" dari Helvetica sangat tergantung pada jenis huruf yang digunakan dalam keluarga huruf tersebut.
Sebagai contoh, bentuk Pro Light Condensed memiliki dimensi yang sempit dan tinggi, yang menjadikannya ideal untuk konten profesional.
Di sisi lain, "Pro Rounded Bold" memiliki bentuk yang menggabungkan huruf tebal dan bulat, memberikan kesan yang lebih akrab dan tenang, cocok untuk produk yang ingin menarik perhatian.
Untuk kesan netral, pilihan font seperti Helvetica Pro Lite, Pro Roman, atau Pro Textbook Roman bisa dipilih.
Neue Helvetica, dikembangkan oleh Linotype pada tahun 1983, juga bermanfaat untuk berbagai kebutuhan.
Font ini umumnya dimanfaatkan dalam pembuatan logo perusahaan dan materi branding di seluruh dunia. Walaupun tampak sederhana, Helvetica memiliki fleksibilitas yang luar biasa.
Sebagai contoh, logo Jeep menggunakan varian font Helvetica Bold, dan banyak merek terkenal lainnya juga memilih font yang sama, seperti CBS, American Airlines, CVS Pharmacy, North Face, Target, dan Staples.
Meskipun setiap merek memiliki identitasnya sendiri, mereka menggunakan font serupa. Beberapa merek, seperti 3M, AccuWeather, Panasonic, dan LG, memilih jenis font Helvetica Black karena kesan profesionalnya dalam bidang sains dan teknologi.
Di sisi lain, Nestlé menggunakan varian font Helvetica yang lebih bulat dan tebal sesuai dengan citra industri makanan untuk menciptakan kesan yang ramah dan bersahabat.
Secara keseluruhan, penggunaan umum font Helvetica adalah untuk mencapai keseimbangan antara keterbacaan yang tinggi dan kesan yang unik namun halus.
Font serbaguna ini dapat disesuaikan dengan hampir semua merek dengan memilih jenis font yang sesuai.
Karena sifatnya yang sederhana dan netral, Helvetica bisa dipadukan dengan berbagai macam font. Namun, ada beberapa panduan dan kombinasi yang bisa Kamu pertimbangkan saat memilih font.
Sebagai contoh, font sans-serif tebal seperti Helvetica sering dipasangkan dengan font serif untuk teks isi. Penting untuk memilih kombinasi yang sesuai dengan gaya dan warna yang kamu inginkan.
Namun, sebaiknya hindari menggabungkan Helvetica dengan font non-serif lain seperti Arial. Meskipun bentuknya mirip, perbedaan warnanya masih terlihat.
Menjaga konsistensi antara font yang kamu gunakan dapat meningkatkan keseluruhan nuansa desain.
Menggunakan font Helvetica dalam desain website memberikan keunggulan dalam keterbacaan, fleksibilitas, dan konsistensi desain antara layar dan cetak.
Dengan popularitasnya yang besar di industri, terutama dengan pengaruh Apple, Helvetica menjadi pilihan utama untuk menciptakan tampilan profesional dalam desain website atau aplikasi.
Dengan paduan yang tepat, Helvetica dapat menciptakan tampilan yang harmonis dan mudah dikenali, menjadikannya salah satu font yang paling disukai dalam dunia desain grafis.
Itulah artikel tentang Cara menggunakan font Helvetica dalam Desain website yang dapat kami sharing. Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan baru untuk Kamu.
Jika ada kritik serta saran yang dapat membangun, silahkan komentar atau kirim melalui kontak kami.
Referensi : Cara menggunakan font Helvetica dalam Desain website