Panduan Menangani Masalah Performa WordPress dengan Query Monitor

Mulida Asti
11 April, 2025
Panduan Menangani Masalah Performa WordPress dengan Query Monitor
Photo on Freepik

Mengenal Plugin Query Monitor di WordPress

Ketika mengelola situs WordPress yang memuat banyak plugin, sering kali muncul kendala performa. Menemukan sumber masalah bisa menjadi tantangan tersendiri.

Biasanya, pengembang mengatasinya dengan mengisolasi potongan kode atau menonaktifkan plugin satu per satu – proses yang memakan waktu.

Sebagai solusi yang lebih praktis, Anda bisa menggunakan plugin Query Monitor. Alat ini memberikan cara cepat dan efisien untuk mengenali dan memahami masalah performa pada situs WordPress Anda.

Dalam artikel ini, akan dibahas secara menyeluruh tentang fungsi, manfaat, dan cara penggunaan Query Monitor agar Anda dapat melakukan debug dan mengoptimalkan performa website dengan lebih mudah.

Sekilas tentang Query Monitor

Query Monitor merupakan plugin gratis yang dirancang untuk membantu pengembang dalam mendiagnosis masalah performa dan pengembangan situs WordPress. Dengan plugin ini, Anda dapat memantau kueri database, skrip, waktu muat, dan elemen teknis lainnya.

Setelah diinstal, plugin ini akan menambahkan menu di toolbar atas WordPress yang memperlihatkan ringkasan jumlah kueri aktif pada halaman yang sedang dibuka. Informasi seperti waktu eksekusi, jenis kueri, hingga komponen yang terlibat disajikan secara rinci.

Plugin ini dikembangkan oleh John Blackbourn dan tersedia melalui repositori resmi WordPress serta GitHub. Pembaruannya dilakukan secara rutin, dan tim pengembang responsif terhadap laporan bug.

Kegunaan Utama Query Monitor

Beberapa fungsi utama yang ditawarkan oleh Query Monitor meliputi:

  • Mendeteksi error PHP.
  • Melihat penggunaan memori.
  • Memantau kueri database, termasuk yang berasal dari plugin tertentu.
  • Melacak request API HTTP.
  • Menganalisis skrip, gaya, dan dependensinya.
  • Memeriksa template tema yang digunakan.
  • Mengelola bahasa dan file terjemahan.
  • Meninjau aturan rewrite URL.
  • Memahami blok konten yang digunakan di editor Gutenberg.
  • Melihat info lingkungan sistem dan performa halaman admin.

Instalasinya sederhana, tidak memerlukan konfigurasi tambahan, dan dapat langsung digunakan setelah diaktifkan.

Kenapa Plugin Ini Penting bagi Developer

Query Monitor sangat membantu pengembang untuk mengidentifikasi penyebab lambatnya performa. Dengan data yang disediakan, pengembang bisa mengetahui plugin atau komponen mana yang menyebabkan konflik atau memakan sumber daya berlebih.

Sebagai contoh, jika sebelumnya pengembang harus menggunakan fungsi seperti `get_num_queries()` dan `timer_stop()` secara manual, Query Monitor kini menyederhanakannya dengan otomatisasi dan tampilan visual.

Fitur-Fitur Utama

Berikut ini adalah fitur lengkap Query Monitor:

  • Analisis Kueri Database – Termasuk duplikat, kueri lambat, dan sumber kueri (plugin, tema, dll).
  • Template – Menampilkan struktur file tema dan template mana yang aktif.
  • Kesalahan PHP – Menunjukkan error dan lokasi asalnya.
  • Blok dan FSE – Memantau blok konten dan FSE.
  • URL Rewrite – Menampilkan aturan rewrite dan parameter kueri.
  • Skrip & Gaya – Menganalisis enqueue skrip dan stylesheet.
  • Bahasa – Informasi file terjemahan dan domain teks.
  • Permintaan HTTP AP – Menyediakan data permintaan dan respons HTTP.
  • Pemeriksaan Kapabilitas Pengguna – Menampilkan hasil dari pemeriksaan perizinan.
  • Informasi Lingkungan Sistem – Rincian teknis server, WordPress, PHP, dan database.
  • Fungsi Kondisional – Nilai dari fungsi seperti `is_home()`, `is_single()`, dll.
  • Multisite dan Transien – Menampilkan informasi transien dan perpindahan situs multisite.
  • Redirect – Menambahkan header HTTP untuk memantau redirect.
  • AJAX – Menampilkan panggilan AJAX dan data debugging-nya.
  • REST API – Mendukung debug permintaan REST API (jika diotorisasi).
  • Autentikasi – Hanya admin yang dapat mengakses data, dengan opsi cookie autentikasi.
  • Privasi Data – Tidak ada data yang dikirimkan ke pihak ketiga, menjaga kerahasiaan pengguna.
  • Cara Menggunakan Query Monitor

    Setelah plugin diinstal dan diaktifkan, ikuti langkah berikut:

  • Masuk ke menu Plugin.
  • Klik Plugin Terpasang → Query Monitor.
  • Akses menu Pengaturan.
  • Klik tombol Setel Cookie Autentikasi.
  • Setelah itu, Anda bisa menjelajahi setiap bagian dari plugin ini untuk men-debug situs secara menyeluruh.

    Baca Juga : 8 Langkah Mudah Membuat Website WordPress dalam Sehari

    Referensi : cloudways.com

    linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram